Two People (part 2)

TP 4

 

Story by Dixsy

Starring:

Im Yoona

Lee Jonghyun

**

Sometimes, this road seems far away

And tears flowing from my cold heart

When all of everything becomes memories

We, two people, will be shelter for each other

**

Sinar matahari memasuki celah jendela dan membiaskan cahayanya didalam kamar utama yang ditempati oleh pria berwajah tampan itu. Lee Jonghyun masih tertidur pulas, ia masih mengelilingi alam mimpinya. Tapi sesaat setelah cahaya matahari memaksa matanya untuk terbuka, seketika matanya pun mengerjap.

“Hassh sudah jam berapa ini?” kemudian ia melihat jam wekernya, “MWO?!! Ashh jinjja aku telat!” dengan segera ia melangkahkan kakinya ke kamar mandi. Melepas pakaian tidurnya, memperlihatkan otot-otot yang terpampang jelas di perut dan lengannya. Hasil olahraga sedari ia remaja dan juga hasil latihan bela diri yang sejak kecil digelutinya.

Lee Jonghyun adalah pemegang mendali emas olympiade Judo di Korea Selatan. Sabuk hitam sudah dipegangnya. Lelaki sempurna dengan segala harta yang dimilikinya, dengan ketampanan yang menghiasi wajahnya, dan juga dengan badan atletisnya yang membuat para wanita akan jatuh dalam pesona seorang Lee Jonghyun.

Tetapi sekali lagi harus diperjelas, sekarang status Lee Jonghyun bukanlah lagi seorang lajang yang bisa bersenang-senang dengan gadis di luar sana. Ia telah memiliki istri yang walaupun bahkan tidak pernah terpikir olehnya mengapa ia bisa menikah dengan seorang wanita yang tak pernah dikenalinya.

Ia segera masuk ke dalam kamar mandi yang berada di dalam kamarnya. Membersihkan badannya dan pikirannya yang membuat pria tampan itu sangan pusing dan lelah. Segera ia menyelesaikan mandi dan kemudian memakai pakaian kerja yang entah dari mana sudah disiapkan di tempat tidurnya. Jonghyun menghela nafas. Ia tau jika yang menyiapkan semua pakaiannya adalah wanita itu. Seharusnya ia merasa senang dengan statusnya sekarang, tetapi kenapa wanita itu yang harus menjadi istrinya. Kenapa bukan wanita yang dicintainya?

 

-TP-

 

Im Yoona sudah menyiapkan sarapan untuk Jonghyun. Ia tahu jika Jonghyun belum mengambil cutinya pasca menikah. Ia bahkan sangat paham, kalaupun harus ada bulan madu pasti tidak akan mengubah apapun juga. Yoona tetaplah istri Jonghyun, tapi ia adalah orang lain di hati lelaki itu.

“Kau sudah siap?” sapa Yoona saat Jonghyun terlihat menuruni anak tangga. “Aku telah membuatkanmu sarapan untukmu,” lanjutnya.

Tetapi lagi-lagi Yoona harus menelan kekecewaan karena sedikitpun Jonghyun tidak meliriknya, lelaki itu bahkan mengabaikannya.

“Ahjussi, apa mobilku sudah siap?” tanya Jonghyun kepada Jung Ahjussi.

“Sudah Tuan Muda. Tuan Muda ingin berangkat sekarang?” sesekali ahjussi melihat kearah Yoona yang menatap Jonghyun dengan mata rusanya. Terlihat sekali jika wanita itu berusaha untuk tegar. Sebenarnya Jung Ahjusi merasa kasihan terhadap Yoona, karena menurutnya Yoona adalah wanita yang baik.

“Ya. Aku akan berangkat sekarang,” ucap Jonghyun dengan tegas dan kemudian berlalu dari pandangan Yoona.

Ahjussi menundukkan kepalanya kepada Yoona dan kemudian mengikuti Tuan Mudanya. Yoona hanya tersenyum miris melihat makanan yang telah disediakannya. Menghela nafas secara perlahan untuk menghilangkan rasa sakit dihatinya.

“Aku kan anak appa yang paling kuat, Im Yoona tidak boleh bersedih seperti ini,” ucapnya berusaha untuk tersenyum.

 

-TP-

 

Terik matahari begitu panas pada siang itu, seorang wanita dengan rambut kecoklatannya sedang menunggu seseorang di sebuah café yang berada di sekitar Apgujeong. Sambil meminum kopinya, gadis itu menunggu balasan dari seseorang yang sedari tadi ditunggunya. Bolak-balik ia melihat handphonenya hingga terdengar suara dentingan pintu café tersebut. Terlihat seorang pria yang memakai setelan jas hitam masuk ke dalam café.

Gadis yang mempunyai wajah tirus bermata sipit tetapi tidak meninggalkan pesona ketika menatap matanya itupun tersenyum. Ia sangat merindukan sosok pria itu. Pria yang dicintainya tetapi tidak dapat dimilikinya.

Pria itu kemudian duduk berhadapan dengan gadisnya. Ya, menurutnya gadis ini adalah gadisnya. Apakah pantas seorang pria yang baru saja menikah dengan gadis lain menyebut gadis yang ada didepannya sebagai gadisnya? Entahlah, bagi Lee Jonghyun, ia sangat mencintai gadis ini. Sekalipun ia telah mempunyai istri, tidak ada yang bisa menggantikan gadis yang ada di hadapannya sekarang di hatinya.

“Seungyeon~ah..”

“Oppa..”

Mereka berdua tertawa hambar, seperti ada rasa canggung diantara mereka.

Setelah sampai dikantor tadi, Jonghyun menerima sebuah panggilan yang berasal dari gadis yang di depannya, Seungyeon, yang ingin bertemu dengannya. Ada banyak hal yang harus mereka bicarakan dan Jonghyun ingin menyelesaikan semua kesalahpahamanya dengan Seungyeon.

“Aku.. kemarin.. pernikahan itu hanya paksaan. Aku mohon mengertilah,” kata Jonghyun dengan wajah yang memelas. Ia tidak ingin kehilangan gadis ini.

Seungyeon tersenyum seolah ia memahami keadaan Jonghyun. “Oppa.. sekarang kau sudah memiliki wanita itu yang akan selalu ada disampingmu. Aku hanya tidak ingin menjadi pengganggu diantara hubungan kalian.”

Jonghyun menggeleng. “Tidak Seungyeon~ah, bahkan bukan kau yang menjadi pengganggu tapi dia. Dialah yang merusak hubungan kita,” Jonghyun menghela nafasnya sejenak, “Kumohon bersabarlah. Bersabarlah hingga tiba saatnya, aku akan menceraikan gadis itu.”

Seungyeon menatap dalam mata Jonghyun. Pria di depannya ini benar-benar bersunggung-sungguh. Ia tidak boleh mengganggu rumah tangga orang lain, tetapi ia juga tidak mau meninggalkan orang yang sangat berarti dalam hidupnya ini.

 

-TP-

 

Yoona sedari tadi hanya membolak-balik beberapa majalah yang ada ditangannya. Ia sangat amat merasa bosan karena tidak ada satu pun kegiatan yang membuatnya tertarik. Rumah ini begitu sepi, tidak seperti rumah orang tuanya.

Ia sangat ingat bagaimana dirinya sewaktu sebelum menikah. Kesehariannya yang selalu manja kepada sang ibu dan selalu merengek meminta pembelaan sang ayah jika bertengkar dengan ibunya. Ia begitu rindu saat-saat itu.

Gadis cantik itu menghela napas. Bagaimana bisa ia menikah dengan seseorang sedingin Lee Jonghyun? Padahal ia mengharapkan calon suami yang sangat menyayanginya dan selalu membuatnya tertawa, itu yang ada dipikiran gadis ini.

Hanya helaan nafas yang terdengar dari Yoona kemudian ia menutup majalah dan meletakkannya di atas meja.

“Ah maja.. lebih baik aku kerumah Sura, dari pada aku harus mati kebosanan disini.”

Yoona bergegas kekamarnya untuk bersiap-siap. Setelah keluar dari kamarnya ia melihat Jung ahjussi yang berjalan membelakanginya. “Jung ahjussi,” panggilnya.

Jung ahjussi memberhentikan langkah kakinya, “Ya nona muda?”

“Aku akan pergi ahjussi, jika Jonghyun~ssi sudah pulang tolong katakan padanya jika aku pergi kerumah sepupuku,” kata Yoona dengan lembut.

Jung ahjussi hanya menundukkan kepalanya sebagai tanda ia mengerti ucapan Yoona. Kemudian gadis cantik itu keluar dari rumah dan menaiki mobilnya tanpa ada supir yang mengantar. Ya, Yoona menyetir mobilnya sendiri.

 

-TP-

 

Di tengah pusat perbelanjaan yang pada siang itu sangat ramai, terlihat seorang gadis cantik yang berjalan sendirian membawa banyak barang belanjaan. Ia berjalan dengan angkuhnya tanpa melihat tatapan dari banyak mata laki-laki yang kagum akan kecantikannya.

Kang Sura. Gadis cantik itu adalah Kang Sura yang merupakan sepupu dari Im Yoona. Salah satu hobinya adalah seperti wanita kebanyakan, berbelanja, dan inilah salah satu alasan mengapa pada saat jam kerja seperti ini Sura ada di pusat perbelanjaan. Bahkan ia rela meninggalkan jam kuliahnya hanya untuk berada disini. Oh ayolah, jangan salahkan dia, tapi salahkan pusat perbelanjaan yang telah menjual tas branded yang diincarnya.

Matanya tertuju kepada salah satu tas branded yang diincarnya, kemudian gadis cantik itu melangkah sambil melengkungkan sebuah senyuman dari bibirnya. Dan bagi siapapun juga yang melihat senyuman itu akan terpana, terlebih para lelaki. Kang Sura mempunyai senyuman yang sangat manis. Ya tentu, jika tersenyum matanya akan melengkung seperti bulan sabit, sangat indah jika dipandang dan hal itu yang membuat Kang Sura menjadi gadis pujaan dikampusnya.

Saat ia melangkah maju, ingin mengambil ta situ kemudian seorang wanita telah mengambilnya lebih dulu. Senyuman itu mulai memudar dari wajah cantiknya.

“Ya!! Kembalikan tas itu!” serunya dengan marah.

Wanita yang merebut tas yang diincar Sura hanya tersenyum miring, tanda mengejeknya. “Kalau aku tidak mau, bagaimana?”

Wanita itu semakin membuatnya kesal hingga mengepalkan tangannya. “Dengar nona, aku akan meminta tas itu secara baik-baik dan aku tidak ingin mendengar penolakan. Tolong. Kembalikan. Tas. Itu. Karena aku yang akan menjadi pemiliknya,” katanya mencoba selembut mungkin walau ada penekanan pada kalimatnya.

“Kau pikir kau siapa? Aku yang mengambil tas ini duluan heh..” geram wanita di depan Sura.

“YAK!!!”

Emosinya sudah tidak terkendalikan lagi. Ia mulai merebut tas yang ada di tangan wanita itu, tetapi tentu saja wanita itu tidak akan mengalah begitu saja. Hingga akhirnya sebuah tangan dengan paksa mengambil tas itu. Kemudian mata Sura teralihkan kepada tangan kekar yang kini telah mengambil tas yang diincarnya.

“Oppa,” panggil wanita di depan Sura.

Seketika mata Sura menatap mata tajam seorang laki-laki yang mengambil tas tersebut. Tampan, batinnya dan kemudian ia berdeham kembali pada kesadarannya. “Tuan, bisakah kau mengembalikan tas yang ada ditanganmu? Karena aku yang akan menjadi pemiliknya,” pintanya dengan sopan.

Laki-laki itu menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan. “Maaf nona, tapi aku akan membelinya dan kemudian tas ini akan menjadi milik wanitaku,” katanya sambil merangkul wanita yang merebut tas itu.

Wajah Kang Sura benar-benar memerah menahan amarahnya. Bagaimana bisa ada laki-laki dan perempuan semenyebalkan seperti dua orang yang kini ada di hadapannya. Sura hanya bisa mengatupkan bibirnya.

“Oppa gadis ini benar-benar menyebalkan. Aku yang sudah mengambil tas ini lebih dulu, tapi dia memintanya dengan seenaknya saja,” adu wanita itu kepada laki-laki yang dihadapan Sura.

“Tapi aku yang melihatnya duluan, nona!”

“Maaf, tapi wanitaku yang sudah mengambil lebih dulu, nona,” kata laki-laki itu dengan senyuman miringnya.

“Cih, kalian berdua sangat menjijikan,” umpat Sura. “Baiklah untuk kali ini aku akan mengalah kalian, nona dan tuan pencuri. Oh bagaimana bisa aku sebaik ini pada orang,” tangannya digerakkan seperti kipas tangan karena sekarang gadis itu merasa sangat panas.

Dering cellphone Sura kemudian berbunyi. Sebelum ia mengangkatnya, ia memandang sinis kepada kedua orang yang ada di hadapannya dan kemudian berlalu dari mereka.”

“Nde, yeoboseyo eonni?”

Suara sura kemudian mulai terdengar samar dari pendengaran laki-laki itu dan punggung Sura mulai menjauh dari pandangannya.

“Minho oppa,” panggil wanita yang membuat Kang Sura geram kepada lelakinya.

“Ya?”

“Gomawo sudah membelaku, oppa,” senyuman wanita itu mengembang, ia merasa menang. Minho hanya membalasnya dengan senyuman tipis, tapi ia masih menatap ke arah Sura yang sudah mulai hilang.

 

-TP-

 

“Aku akan kerumahmu, apakah kau ada dirumah?” tanya Yoona.

Sekarang gadis cantik itu sedang berada di dalam mobil yang mengarah ke rumah Sura. Ia melihat keluar jendela sambil menelfon sepupunya, Kang Sura. Tapi suatu pandangan mengganggu pandangannya. Ia segera memberhentikan mobilnya dipinggir jalan.

Tepat pada café dipinggir jalan sana, ia melihat Lee Jonghyun, suaminya. Tentu ia merasa terganggu karena kini suaminya tengah memegang tangan seorang gadis cantik.

Mereka bahkan baru menikah kemarin dan sekarang ia melihat suaminya berpegangan tangan dengan gadis lain? Bagaimana jika orang tuanya atau orang tua Jonghyun melihat ini? Ia tidak bisa membayangkan jika itu terjadi. Apa yang harus ia katakan?

“Eonni apa yang terjadi?” suara pertanyaan dengan nada khawatir terdengar dari balik cellphonenya.

“A..ani.. sebentar lagi aku sampai. Kau cepatlah pulang, aku tidak ingin menunggu lama, arachi? Ku matikan dulu,” dan kemudian Yoona mematikan telfonnya. Ia kembali melihat bagaimana tatapan Jonghyun kepada gadis itu.

 

To be continue…

 

**

Hi readers..

I’m sorry because being late to post this fanfiction. Karena author sendiri juga lagi disibukkan oleh kuliah yang tugasnya banyak dari dosen-dosen *abaikan

And I’m so sorry because maybe it’s too short for you to read, author sendiri lagi ga ada pemikiran buat ngarang dan banyak typo bertebaran yang tanpa author sadari mungkin bakal mengganggu kalian :’)

But, thanks for you guys udah mau nunggu dan semua komentar-komentar kalian buat aku terharu.

Aku cuma mau ingetin, jangan lupa comment karena komentar kalian berarti buat author *tsahh dan don’t be plagiarism guys 🙂

9 thoughts on “Two People (part 2)

  1. q sampe lpa ma ff ini ….wah jonghyun jht bgt ya….yoona ksian bgt q harap wanita yg dicintai kyu itu yoona biar kyu slalu ad buat yoona n buat jonghyun mnyesal….q pkr kang sura yg akn memergoki jonghyin ce itu trnyt yoona sndr…n yg nlng ce yg rbtn tas td jonghyun n kekasihnya trnyt minho…msh brfkr jg klo minho itu kyuhyun

  2. keren thor… tp kshn yoona… tambahin cast y dong thor… yg akn dkt dgn yoona… bwt jonghyun menyesal…

  3. Ah jonghyun oppa jahat…. 😭 yonna unnie sabar ya mungkin nnt akhirnya akan bahagia😭. Oh iya tuh pacarnya jonghyun rasanya pengen banget bunuh biar Gak lagi sama jonghyun😡.
    Lanjut…. Penasaran lanjutannya. Jangan lama-lama….. Aku akan selalu menunggu ff deerburning ❤️

Leave a reply to afika Cancel reply